Revisiting 3-period intertemporal consumption model: work, retire, afterlife
I discussed this theme in my medium blog(https://medium.com/@imedkrisna/extending-a-simple-2-period-consumption-problem-the-third-period-afterlife-9223cf5467d). I recycle this with a bit of an addition to a more generalised utility function and exploiting python this time so I don’t have to do it by hand, which is nice. One reason why I left Medium ha ha ha.
Work and retirement
It started with a standard, very simple undergrad style intertemporal consumption model which demonstrate consumption smoothing
I extend the above model with a third period: the afterlife.
Bekerja, pensiun dan masuk surga.
Modelnya diekstensi jadi:
Seperti dapat dilihat, kali ini kita punya 3
dengan substitusi, constraintnya bisa disederhanakan menjadi:
Optimisasinya tidak berbeda jauh dengan dua periode:
Dari F.O.C.
yang pertama didapat:
Ganti semua
Supaya bisa diitung dengan mudah, kita kasihkan standard CRRA utility function
# kodenya boleh ngopas dari quantecon
def u(c, γ):
'''utility function'''
if γ ==1:
return np.log(c)
else:
return c**(1-γ)/(1-γ)
def u_prime(c, γ):
'''Derivative of utility'''
if γ == 1:
return 1 / c
else:
return c**(-γ)
Kemudian kita dapat manfaatkan SciPy
untuk menghitung persamaan konsumsi 3 periode di atas. Ada beberapa parameter yang digunakan di problem ini, berikut artinya:
Saya pake parameter-parameter di bawah ini karena iseng aja. Tentu saja anda bisa install python, kopas kodenya dan utik-utik sendiri parameternya sesuai karakteristik anda.
from scipy.optimize import fsolve
γ=2.00001
δ=0.95
β=0.9
Y=150
r=0.1
z=0.1
def func(c):
return[u_prime(c[1],γ)-u_prime(c[0],γ)/β/(1+r),
u_prime(c[2],γ)-u_prime(c[0],γ)/δ/(1+z),
c[0]+c[1]/(1+r)+c[2]/(1+z)-Y]
root=fsolve(func,[1,1,1])
data = [root, u(root,γ),(root/sum(root))]
tabel=pd.DataFrame(data, columns=["Masa muda", "Pensiun","Surga"])
tabel['Variabel']=['C','U','Share']
tabel = tabel[['Variabel', "Masa muda", "Pensiun","Surga"]]
tabel
Variabel | Masa muda | Pensiun | Surga | |
---|---|---|---|---|
0 | C | 52.931443 | 52.666122 | 54.109290 |
1 | U | -0.018891 | -0.018987 | -0.018480 |
2 | Share | 0.331429 | 0.329767 | 0.338804 |
Dengan parameter di atas, dapat dilihat bahwa model ini mengarah ke orang yang sangat-sangat menjunjung tinggi comsumption smoothing. Penghasilan yang ia dapatkan
Angka ini bisa berubah tidak hanya berdasarkan karakteristik si individu (alias parameter
r=0.4
root=fsolve(func,[1,1,1])
data = [root, u(root,γ),(root/sum(root))]
tabel=pd.DataFrame(data, columns=["Masa muda", "Pensiun","Surga"])
tabel['Variabel']=['C','u','Share']
tabel = tabel[['Variabel', "Masa muda", "Pensiun","Surga"]]
tabel
Variabel | Masa muda | Pensiun | Surga | |
---|---|---|---|---|
0 | C | 54.922854 | 61.650715 | 56.145014 |
1 | u | -0.018206 | -0.016220 | -0.017810 |
2 | Share | 0.317990 | 0.356943 | 0.325066 |
Secara umum semua naik karena kali ini tabungannya menghasilkan lebih banyak uang untuk konsumsi. Namun dapat dilihat bahwa share-nya jadi banyakan tabungan dibandingkan konsumsi (“Masa muda”) ataupun beramal (“Surga”). Hasilnya akan lebih kelihatan jika misalnya kita naikkan suku bunga tapi menurunkan
Nah sekarang bagaimana jika ada argumen bahwa amal kita akan dibayarkan dengan berkali lipat bahkan sampai tidak terhingga? Artinya, parameter yang harus kita utik-utik adalah
z=99
root=fsolve(func,[1,1,1])
data = [root, u(root,γ),(root/sum(root))]
tabel=pd.DataFrame(data, columns=["Masa muda", "Pensiun","Surga"])
tabel['Variabel']=['C','u','Share']
tabel = tabel[['Variabel', "Masa muda", "Pensiun","Surga"]]
tabel
Variabel | Masa muda | Pensiun | Surga | |
---|---|---|---|---|
0 | C | 78.978540 | 88.653140 | 769.778825 |
1 | u | -0.012661 | -0.011279 | -0.001299 |
2 | Share | 0.084252 | 0.094572 | 0.821176 |
Menurut model ini, maka yang terjadi adalah kita akan menghabiskan tabungan kita untuk amal. Seperti anda lihat di tabel di atas, share amal tiba-tiba naik jadi 83% dari total pendapatan. Yang lucu adalah total income yang dihabiskan di dunia jadi ikut naik. Tentu saja ini mustahil ha ha ha. Tapi jelas naiknya gara-gara “bunga” yang didapatkan dari amal. Bukannya mustahil sih. Bisa saja kan amalan kita di dunia dinikmati sebagian ketika kita masih hidup? Makanya guys jangan lupa berbuat baik.
Tentu saja model ini ngaco
Jangan lupa bahwa ini model yang sangat sederhana sekali dan banyak caveat-nya. Saya sudah tuliskan beberapa di blog medium di atas. Bagaimanapun juga, banyak juga peluang untuk memperlebarnya. Misalnya, dibikin
Yaudah segini dulu. semoga tulisan ini menghibur dan menginspirasi anda untuk beramal dan berbuat kebajikan bagi masyarakat!