September 15, 2025
I Made Krisna Gupta (Imed)
Dewan Ekonomi Nasional, Universitas Indonesia, Center for Indonesian Policy Studies
S3 di Australian National University, S2 di UI/VU Amsterdam
Fokus riset di perdagangan internasional dan kebijakan publik (particularly kebijakan industri)
more at krisna.or.id atau @imedkrisna
Gambaran tema besar.
Menilik ulang narasi bangsa besar.
Tantangan perekonomian RI.
Harapan dan peta jalan perbaikan.
Ketahanan ekonomi lokal.
Kemandirian pangan dan energi.
Krisis iklim dan bencana.
Bonus demografi dan pembangunan SDM.
Pertumbuhan PDB Indonesia, Dunia, dan Asia Timur & Pasifik (2004-2023)
Pertumbuhan PDB Indonesia tergolong baik.
Banyak yang didesak oleh Aliansi Ekonom Indonesia tarkait hal ini. Beberapa yang saya highlight:
Kelas menengah yang kuat.
Pengelolaan fiskal dan moneter yang berkelanjutan.
Kelas menengah penting karena:
Highly educated, relatively high risk tolerance, entrepreneurial.
Net-savers (provide liquidity)
Large consumption and good demand for quality products
Net tax payers.
Definisi “Kemandirian”?
Indonesia mendapat peringkat 63/113 di Indeks Ketahanan Pangan Global.
Perbedaan iklim mengakibatkan perbedaan kemampuan produksi pangan antar negara (comparative advantage)
Apakah negara yang pool semua produksi di negara sendiri lebih aman?
Sejujurnya saya ga tau definisi “bangsa besar” secara umum.
Definisi ekonomi: “Besar” berarti mempengaruhi pasar.
Dengan menggunakan definisi ini, bangsa yang besar artinya bangsa yang memiliki pengaruh signifikan di global affairs.
AS dan China adalah 2 negara yang fit dengan deskripsi ini.
Indonesia adalah bangsa yang besar di beberapa hal:
Largest Moslem population
Largest country in ASEAN by far
Largest nickel producer
Tapi ingat, from great power comes great responsibility. Apakah kita sudah responsible?
Misalokasi sumber daya: terlalu banyak intervensi tanpa policy goal yang jelas.
Ekonomi informal yang sangat besar dan terus bertumbuh.
Institusi yang lemah:
semakin besar intervensi pemerintah, semakin perlu pemerintah yang kompeten.
independensi institusi semakin lemah.