Trade policies
ECES905205 pertemuan 7
I Made Krisna Gupta
10 Oktober 2022
Sejauh ini
- Secara teori, gains from trade datang dari:
- Perbedaan teknologi dan spesialisasi -> more overall production.
- Pillihan basket of goods, karena apa yang dikonsumsi tidak harus sama dengan apa yang diproduksi.
- Pilihan merk.
- Namun, gains from trade tidak merata:
- Pemilik faktor produksi yang kompetisi dengan impor lebih rugi.
- Perusahaan yang kalah produktif akan exit.
Trade policy
- Voices are not created equal: beberapa segmen masyarakat lebih penting bagi pemerintah.
- Segmen-segmen ini akan meminta pemerintah untuk menghalangi perdagangan
- Bagaimana cara pemerintah melakukannya, dan siapa yang untuk dan rugi dari kebijakan-kebijakan perdagangan?
Tarif
- Tarif adalah cara paling mendasar untuk membatasi perdagangan.
- Awalnya digunakan untuk meningkatkan pendapatan negara.
- Namun tujuan terselubungnya adalah proteksi domestic supplier.
- Jaman dulu, banyak negara maju menggunakan tariff untuk tujuan yang ke-2.
- Negara-negara di eropa maupun Amerika Utara dulu pasang tarif untuk proteksi industri dalam negeri.
Non-tarif
- Seiring dengan penggunaan pajak pendapatan (income tax), tarif menjadi kurang penting bagi pendapatan negara.
- Berbagai analisis sejak Ricardo juga menunjukkan pentingnya menurunkan tarif ⇒ Free Trade Agreements (FTA)
- Namun keinginan proteksi yang masih ada membuat banyak negara memanfaatkan kebijakan non-tarif atau Non-Tariff Measures (NTM): restriksi quota,
- Tarif masih digunakan meski tidak seperti dulu.
Analisis Tarif
- Analisis tarif merupakan analisis paling dasar namun penting.
- Analisis non-tariff juga umumnya menggunuakan tariff-equivalent.
- Kita akan menggunakan analisis parsial ekuilibrium.
- Typically there’re 2 types of tariffs:
- Specific (dalam IDR per satuan unit)
- Ad valorem (persen)
- Effect differes: small vs large country.
Tariff for small country
We say a country is small when their policy does not affect world price.
“small” or “large” here is loosely defined.
- the most important thing is it affects world price.
- Indonesia is rather small in the import market.
- Indonesia is large in vegetable oil and (some) mineral markets.
For a small country, a tariff directly affects its domestic price.
- World price stays the same.
Tariff for small country
Welfare impact
- Jumlah impor turun dari Dm−Sm jadi Dt−St
- A+B+C+D = consumer surplus yang hilang.
- A = consumer surplus yang pindah ke produsen.
- C = tax revenue = consumer surplus yang pindah ke government.
- B+D = Deadweight Loss.
Importer is a large country
Importer is a large country
- Tariff yang dikeluarkan oleh importir besar menggeser harga dunia.
- Pt−Ptt adalah tariff rate.
- ada terms of trade gain karena harga barang impor turun.
- Dari dulu kalau AS yang bikin tarif, dunia pasti ribut.
- Pun ketika RRT yang memberi tarif terutama ke negara yang lebih kecil.
Importer is a large country
Welfare impact of large country’s tariff
- Mirip seperti small country.
- Cuma karena ada penurunan harga dunia dari Pw→Ptt, maka A,B,C dan D jadi lebih kecil dari kalau small country.
- Government revenue = C+E
- C adalah dari consumer surplus
- E dari terms of trade gain.
- Jika B+D < E, maka tariff bisa memberi net positive welfare → yg rugi adalah negara lain.
Tariff and retaliation
- Importir besar masih bisa untung dari impor tarif.
- Untuk menghilangkan efek terms of trade, cara terbaik adalah retaliasi:
- kasih tarif untuk produk ekspor si importir.
- Tapi kalau si eksportirnya kecil, maka tarif dia tidak akan ngaruh ke harga.
- Negara-negara eropa ngakalin ini dengan bergabung.
- Jika sama-sama besar, berpotensi mengalami trade war, keduanya rugi.
Export subsidy
- Export subsidy adalah subsidi yang diberikan pada eksportir.
- Jual ke luar negeri jadi lebih murah.
- Export subsidy ini seperti halnya negative taiff.
- Konsumen domestik dirugikan karena harga domestik jadi naik.
- Subsidi membuat firms bisa jual.
Export subsidy
- A+B = domestic consumer loss
- A+B+C = producer gain.
- B+C+D+E+F+G = Government deficit.
- D+E+F+G= DWL.
Import quota
- Import quota punya analisis yang sama dengan tariff.
- Jika kuota ditegakkan, maka harga domestik akan naik.
- Selisih antara harga dunia dan harga ddomestik bisa dianggap tarif.
- Disebut juga Ad Vallorem Equivalent
- Bedanya ada di siapa yang dapat revenue (quota rent).
- Untuk tariff, qquota rent sudah pasti diambil pemerintah.
- Gimana dengan kuota impor?
Import quota
- Pemerintah biasanya menunjuk perusahaan tertentu untuk impor.
- Berarti quota rent akan pergi ke perusahaan importir.
- Jika quota dilelang, berarti quota rent jadi punya pemerintah.
- Dampaknya akan sama persis dengan tarif.
- Jika kuota diserahkan ke eksportir, maka rent akan jadi milik eksportir. (VER)
Voluntary Export Restraint (VER)
- Adalah ketika negara importir meminta negara eksportir untuk membatasi ekspor mereka.
- Artinya, eksportir membuat semacam kuota ekspor.
- Secara administratif jadi kerjaan Kemendag-nya eksportir.
- Sekarang VER sudah jarang dipake. Dulu marak 1980an untuk mobil, baja dan tekstil (Multi-Fibre Arrangement MFA).
Quota vs tariff
- Di Indonesia, kuota tidak dilelang oleh negara.
- potensi rent seeking behavior (dilelang oleh pejabat).
- Jika ada perubahan demand atau supply:
- tariff yg tetap akan mengubah jumlah impor.
- kuota yang tetap akan mengubah harga.
- Pemerintah harus set kuota baru tiap ada perubahan supply demand
Local Content Requirement (LCR)
- Adalah peraturan yang mensyaratkan adanya kandungan domestik.
- LCR (TKDN) memberikan proteksi bagi industri hulu seperti halnya proteksi dengan kuota.
- Bagi industri hilir, hal ini akan berpengaruh ke ongkos produksi.
- Ongkos produksi ini akan dibebankan ke konsumen.
- lihat post ini untuk lebih lengkapnya.
- LCR tidak menambah revenue bagi pemerintah.
LCR
- LCR sangat umum diberlakukan di free trage agreement.
- Rules of Origin: untuk dapat tarif, sekian persen konten HS harus dari area FTA.
- Juga jamak terjadi di belanja pemerintah.
- Korea, Brazil dan Indonesia mensyaratkan TKDN untuk alkes.
- EU dan US mensyaratkan TKDN untuk pembelian solar panel.
- Di US, pemerintah daerah yang membangun proyek dengan TKDN dapat tambahan dana.
Proteksi berantai
- Proteksi industri dapat berakibat perlunya regulasi tambahan.
- LCR smartphone membuaut smartphone di Indonesia kalah murah dan variasinya berkurang.
- Mendorong jastip dan pasar gelap.
- Dibuatlah aturan blokir IMEI → ongkos lagi.
- Proteksi jagung → pakan ayam jadi mahal → ayam dan telur minta diproteksi.
Other trade policies
- Export credit subsidies: memberikan pinjaman dengan subsidi pemerintah bagi eksportir.
- Red-tape barriers: sengaja lambat-lambatin prosedur ekspor, nambah pemeriksaan yang redundan, dst.
Summary
| Producer surplus |
⇑ |
⇑ |
⇑ |
⇑ |
| Consumer surplus |
|
|
|
|
| Government revenue |
⇑ |
⇓ |
unchanged (to license holder) |
unchanged (to foreign producer) |
| Overall welfare |
⇓ if small |
⇓ |
⇓ if small |
⇓ |


Trade policies ECES905205 pertemuan 7 I Made Krisna Gupta 10 Oktober 2022